Modul
Manejemen Administrasi Farmasi
Materi : Menghitung Harga Pokok
A. Harga Pokok
Perdagangan
Harga
pokok
perdagangan ialah harga pembelian barang ditambah biaya – biaya lain yang
diperhitungkan sampai barang siap dijual.
Fungsi harga pokok adalah :
1. Untuk menetapkan harga jual
2. Untuk menghitung laba / rugi
3. Untuk menilai efisiensi ( alat pengawasan )
4. Untuk menilai persediaan barang ( dalam neraca )
Unsur – unsur harga pokok dalam perhitungan
laporan rugi / laba :
1. Persediaan awal
2. Pembelian
3. Retur pembelian
4. Potongan pembelian dan pengurangan harga
5. Beban angkut pembelian
6. Barang tersedia untuk dijual
7. Persediaan akhir
Format – format perhitungan harga pokok :
Persediaan
Awal xx
Pembelian =
xxxx
Retur pembelian =
x (-)
= xxx
Pot.Pembelian & pengur.harga = x (-)
= xx
Beban
angkut pembelian = x (+)
Pembelian
bersih = xxx xxx (+)
Barang tersedia untuk dijual xxxxx
Persediaan akhir x
(-)
Harga
Pokok xxxx
Contoh Soal :
Diketahui data persediaan barang PT. ABC sbb :
Persediaan awal =
Rp. 2.000.000
Pembelian =
Rp. 4.000.000
Retur pembelian =
Rp. 1.000.000
Potongan pembelian dan pengurangan harga = Rp. 500.000
Beban angkut pembelian = Rp. 750.000
Persediaan akhir =
Rp. 1.000.000
Hitung harga pokok penjualan barang tersebut !
Jawab :
Persediaan
awal Rp.
2.000.000
Pembelian Rp.
4.000.000
Retur
pem & pengurangan.harga Rp. 1.500.000 (-)
Rp. 2.500.000
Beban
angkut pembelian Rp.
750.000 (+)
Pembelian
bersih Rp. 3.250.000 Rp. 3.250.000 (+)
Barang tersedia untuk dijual Rp. 5.250.000
Persediaan akhir Rp.
1.000.000 (-)
Harga
Pokok Rp. 4.250.000
Jadi :
HP =
|
Persediaan awal + pembelian bersih – persediaan akhir
|
|
Pembelian bersih =
|
Pembelian – Retur pembelian – Potongan pembelian +
Beban angkut pembelian
|
|
Nota Pembelian Barang :
1)
Format nota pembelian barang / faktur pembelian barang
Berat kotor
|
= .........…kg
|
|||
Tara ekstra (%)
|
= .........…kg
|
- (bulat)
|
||
= .........…kg
|
||||
Tara %
|
= .........…kg
|
- (bulat)
|
||
= .........…kg
|
||||
Refaksi %
|
= .........…kg
|
- (bulat)
|
||
= .........…kg
|
||||
Potongan lain
|
= .........…kg
|
-
|
||
Berat bersih
|
= .........…kg
|
x Rp........./kg
|
= Rp.........…
|
|
Rabat %
|
= Rp.........…
|
-
|
||
= Rp.........…
|
||||
Biaya lelang %
|
= Rp.........…
|
+
|
||
= Rp.........…
|
||||
Potongan tunai
|
= Rp.........…
|
-
|
||
= Rp.........…
|
||||
Ongkos – ongkos :
|
||||
Kurtasi 10 %
|
= Rp.........…
|
|||
Lainnya
|
= Rp.........… +
|
= Rp.........…
|
+
|
|
= Rp.........…
|
||||
Komisi %
|
= Rp.........…
|
+
|
||
Pembelian
bersih
|
= Rp.........…
|
Catatan :
½ kg keatas
dibulatkan menjadi 1 kg
Kurang dari ½
kg, hilangkan
½ rupiah ke
atas dibulatkan menjadi 1 rupiah
kurang dari ½
rupiah, hilangkan
2). Keterangan Istilah – Istilah Dalam Nota / Faktur
Pembelian dan Nota / Faktur Penjualan
(a) Potongan
berat meliputi :
§ Tara ekstra atau tara istimewa, potongan terhadap
pembungkus (kemasan) khusus, biasanya dinyatakan dalam % ttara = pembungkus
§ Tara atau pembungkus dapat dinyatakan dalam %
§ Refaksi, potongan yang diperhitungkan terhadap
kemungkinan menyusutnya baran, dinyatakan dalam %
§ Potongan lainnya secara khusus adalah yang sering
disebutkan dalam satuan Kg.
(b) Bruto atau Berat kotor adalah berat barang
beserta pembungkus / kemasannya. Netto atau Berat bersi adalah berat barang
setelah dikurangi potongan – potongan berat.
(c) Potongan harga meliputi :
§ Rabat, potongan yang diberikan jika membeli dalam
partai besar dan biasanya diberikan kepada pihak yang akan menjual kembali
§ Potongan tunai atau potongan kontan, diberikan
apabila pembayaran dilakukan tunai.
(d) Macam – macam biaya :
§ Biaya lelang, bila jual beli dilakukan melalui
pelelangan umum. Biaya ini biasanya dinyatakan dalam % dan selalu ditambahkan
baik dalam faktur pembelian ataupun faktur penjualan.
§ Kurtasi atau propisi merupakan ongkos jasa seorang
perantara (makelar) biasanya dinyatakan dalam %
§ Komisi, ongkos jasa perantara komisioner yang
dinyatakan dalam %
§ Biaya / ongkos lain – lain, seperti ongkos
angkuta, sewa gudang, ongkos bongkar muat, dll
Ketiga
biaya (1, 2, 3) dalam faktur pembelian ditambahkan, sedang dalam faktur penjualan dikurangkan.
Contoh
Soal dan Jawab Pembelian Barang Dagangan :
1. Seorang pedagang simplisia di jakarta menyuruh
komisioner di semarang untuk membeli 12,650Kg simplisia. Tara 2%, tara ekstra
1%, harga Rp. 800,00/kg netto. Rabat 4%, pot. Tunai 1 ½ dan biaya lelang 1%.
Komisioner memperhitungkan ongkos angkut ke jakarta sebesar Rp. 240.000,00
kurtasi 1% dan komisi 5%. Susunlah faktur pembelian sebagaimana harus dibuat
oleh komisioner tersebut.
Jawab :
Berat kotor =
12.650 Kg
Tara ekstra 1% X 12.650 = 127
Kg (-)
=
12.523 Kg
Tara 2% X 12.523 = 250
Kg (-)
Berat bersih = 12.273
Kg x Rp. 800,00 = Rp.
9.818.400,00
Rabat
4% …………….. = Rp.
392.736,00 (-)
= Rp.
9.425.664,00
Biaya
lelang 1% =
Rp. 94.256,64 (+)
= Rp.
9.519.920,64
Pot.
Tunai 1 ½% =
Rp. 141.384,96 (-)
= Rp.
9.378.535,68
Ongkos – ongkos :
Kurtasi 1%
94.256,64
Angkutan 240.000,00 =
Rp. 334.256,64
(+)
= Rp.
9.712.792,32
Komisi
5% = Rp.
485.639,62 (+)
Harga pokok = Harga pembelian bersih = Rp.
10.198.431,94
Nota penjualan
/ Faktur penjualan barang dagangan
1). Format Nota /
Faktur Penjualan Barang
FAKTUR PENJUALAN
Berat kotor a.d. berat bersih
lihat faktur pembelian : (sama caranya dengan faktur pembelian)
Berat bersih = …………… Kg x Rp. ……….. / Kg = Rp.
………………..
Rabat % =
Rp. ……………….. (-) = Rp. ………………..
Biaya
Lelang % =
Rp. ………………. (-)
= Rp. ………………..
Ongkos
– ongkos :
Kurtasi % =
Rp. …………….
Lainnya
= Rp. …………….
Komisi % =
Rp. …………….
=
Rp. ……………….. (-)
Penjualan
bersih = Rp. ………………..
2)
Keterangan
tentang perantara dalam perdagangan barang
Dikenal ada 2 (
dua ) macam perantara, yaitu :
Makelar
|
:
|
Seorang perantara perdagangan yang diangkat oleh
pejabat negara atas nama presiden dan diambil sumpahnya sebelum melaksanakan
tugasnya. Ia menjalankan tugas pekerjaannya atas nama orang lain (pihak
penyuruhnya atau prinsipalnya) tetapi tidak mempunyai hubungan tetap atau
tidak terikat dengan hubungan tetap. Atas jasanya ia memperoleh imbalan :
kurtasi atau propisi yang dinyatakan dalam %.
|
Komisioner
|
:
|
Seorang perantara yang melakukan usahanya dapat
mengadakan persetujuan atas nama sendiri, tetapi atas perintah dan tanggung
jawab pihak lain ( prinsipalnya ).Imbalan jasanya : komisi dalam %
|
Perbedaan antara Komisioner dengan Makelar.
KOMISIONER
|
Makelar
|
a.
Jabatan bebas
b.
Bertindak
atas nama sendiri, tetapi atas perintah dan tanggung jawab penyuruhnya
c.
Memikul
kewajiban keuangan
d.
Merupakan
perwakilan tidak langsung
|
a. Diangkat pemerintah dan disumpah
b. Bertindak atas nama penyuruhnya
c. Tidak memikul kewajiban keuangan
d. Merupakan perwakilan langsung
|
Contoh soal dan jawab Nota / Faktur Penjualan Barang
Dagangan
Seorang
saudagar kopra di Ujung Pandang menyuruh komisioner di Surabaya untuk
menjualkan 2,186 Kg Simplisia dengan ketentuan sbb : Tara 2%, Tara istimewa 1%, Rabat 3%, Pot.
Tunai 1%, ongkos angkutan dan bongkar muat sebesar Rp. 225.000,00. Komisi dan
kurtasi yang diperhitungkan 4% dan 1%. Susunlah faktur penjualan dengan harga
netto Rp. 2.000,00 per Kg.
Jawab :
Berat kotor = 2.186
Kg
Tara ist. 1% = 22
Kg (-)
= 2.164
Kg
Tara 2% = 43
Kg (-)
Berat bersih = 2.121
Kg x Rp. 2.000,00 = Rp. 4.242.000,00
Rabat 3% x
4.242.000 = Rp. 127.000,00
(-)
= Rp. 4.114.740,00
Potongan
tunai 1 %
x 4.114.740 = Rp. 41.147,40
(-)
= Rp. 4.073.592,60
Ongkos
– ongkos :
Kurtasi 1% x 4.114.740 = Rp. 41.147,40
Ongk.
Angkut = Rp.
225.000,00
Komisi 4% x 4.073.592,60 = Rp. 162.943,70
(+)
Harga
penjualan bersih = Rp. 348.901,10 (-)
= Rp. 3.689.501,50
Harga Pokok Barang di Apotik
1. Harga Netto
Apotik ( HNA )
Harga netto
apotik sama dengan harga beli yang dibayarkan apotik kepada penyalur tanpa
memperoleh potongan penjualan. Sering disebut Harga Pokok Penjualan. Untuk
menetapkan Harga Jual maka apotik mempunyai kebijaksanaan sendiri dalam
menentukan % (persentase) laba.
Jadi :
Harga Jual
= HNA +
Laba
|
Contoh :
1.
Tanggal 3/3
2003 Apotik Jaya Abadi membeli Kalpicillin Kaplet 500mg 1 (satu) dos @ Rp. 85.000. dari PT. Prima Medika dengan Harga Netto
Apotik (HNA). Bila laba yang diinginkan apotik = 30% dari harga pokok,
hitunglah harga jualnya !
Jawab :
Diketahui : HNA
= Rp. 85.000
Laba = 30
%
Perhitungan :
|
Harga jual
|
= HNA +
Laba
|
= 85.000 + (
0,3 x 85.000 )
|
||
= 85.000 +
25.500
|
||
= Rp. 110.500,00
|
2.
Tanggal 5/3
2003 Apotik Jaya Abadi membeli separtai obat – obatan dengan harga Rp. 2.000.000,00 (HNA ) PPN 10% = Rp.
200.000,00 maka jumlah yang dibayar apotik kepada PT. Sumber Makmur = Rp.
2.200.000,00. Bila apotik mempunyai kebijaksanaan laba 331/3% dari
harga pokok, maka harga jualnya ?
Jawab :
Harga jual
|
= HNA + PPN
Laba
|
= 2.000.000,00
+ 200.000,00 + (
331/3 % x 2.200.000 )
|
|
= 2.200.000,00
+ 733.333,00
|
|
= 2.933.333,00
|
Harga Eceran Tertinggi (HET)
Harga
eceran tertinggi adalah harga jual yang tertinggi yang ditetapkan oleh penyalur
/ oleh produksi farmasi sebagai imbalan keuntungan yang diperoleh apotik berupa
potongan penjualan.
Harga Pokok Penjualan Apotik = HET – Potongan Penjualan
|
Atau
HPP = HET – Potongan Penjualan ( Laba )
|
Contoh -1:
5/5 2003 dibeli
Pehacort tablet sebanyak 1 fls (500 Tab.) seharga Rp. 210.000,00 (HET) dari
PT.Bhakti Wira Husada dengan potongan penjualan 331/3%. Hitunglah
harga pokok penjualan !
Jawab :
Harga Jual Tertinggi =
Rp.
210.000,00
Lab / Potongan Penjualan = 33 1/3 =
Rp. 70.000,00
(-)
Harga
Pokok Penjualan = Rp. 140.000,00
Contoh-2 :
7/5 2003 dibeli
Bartolium Kapsul 1 fls (50 kapsul) dengan harga Rp. 81.000 (HET) dengan PPN 10%
(Rp. 8100,00) dengan potongan 33 1/3%. Maka harga pokok penjualan sbb :
HET =
Rp. 81.000,00
Potongan Penjualan =
33 1/3% = Rp.
27.000,00 (-)
Harga
Netto Apotik = Rp. 54.000,00
Pajak ( PPN 10% ) =
Rp. 5.400,00 (+)
Harga Pokok Penjualan =
Rp. 59.400,00
Jadi :
HPP = HET – Potongan Penjualan + PPN
|
B. Harga Pokok Produksi
1. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam
Perusahaan
Dalam
perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi
pemasaran dan fungsi administrasi & umum. Oleh karena itu dalam perusahaan
manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok :
1.
Biaya Produksi
2.
Biaya Pemasaran
3.
Biaya
Administrasi
Biaya Produksi merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya
adalah biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan
penolong, biaya gaji dan karyawan yang bekerja dalam bagian – bagian, baik yang
langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. Menurut
obyek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi :
1.
Biaya bahan
baku,
2.
Biaya tenaga
kerja langsung, dan
3.
Biaya overhead
pabrik (factory overhead cost)
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut
pula dengan istilah biaya utama (prime
cost). Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sering pula
disebut biaya konversi (coversion cost), yang merupakan biaya untuk
mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi.
Biaya
pemasaran merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan
dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian – bagian yang
melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (samlpe).
Biaya
administrasi dan umum merupakan biaya – biaya untuk mengkoordinasi kegiatan
produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan
bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya
pemeriksaan akuntan, biaya cotocopy. Jumlah biaya pemasaran dan biaya
administrasi dan umum sering pula disebut dengan istilah Biaya Komersil (Commercial
Expenses).
2. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan
sesuatu yang dibiayai
Sesuatu
yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan
sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan :
1.
Biaya langsung
( Direct Cost )
2.
Biaya tidak
langsung ( Indirect cost )
Dalam
hubungannya dengan produk, biaya produksi dibagi menjadi dua, yaitu biaya
produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Dalam hubungannya dengan
departemen, biaya dibagi menjadi dua golongan, yaitu biaya langsung departemen
dan biaya tidak langsung departemen.
Biaya
langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu – satunya adalah karena
adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada,
maka biaya langsung ini akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah
diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai.
Biaya
produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya langsung departemen (direct departement costs) adalah semua
biaya yang terjadi di dalam departemen tertentu. Contohnya adalah biaya tenaga
kerja yang bekerja dalam departemen bagi Departemen Pemeliharaan dan Biaya
Depresiasi mesin yang dipakai dalam departemen tersebut, merupakan biaya
langsung bagi departemen tersebut.
Biaya
langsung adalah biaya yang langsung membebani produk ( hasil produksi ),
seperti :
§ Harga bahan baku serta bahan tambahan yang dipakai
§ Upah kerja ( mesin dan manusia )
Biaya ini disebut sebagai biaya variable (tidak tetap)
karena bergantung pada volume produksi.
Biaya
tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu
yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut
dengan istilah biaya produk tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory
overhead costs). Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk
tertentu.
Gaji
mandor yang mengawasi pembuatan produk A, B dan C merupakan biaya tidak
langsung bagi baik produk A, B maupun C, karena gaji mandor tersebut terjadi
bukan hanya karena perusahaan memproduksi salah satu produk tersebut, melainkan
karena memproduksi ketiga jenis produk tersebut.
Jika
perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk (misalnya perusahaan semen,
pupuk urea, gula) maka semua biaya merupakan biaya langsung dalam hubungannya
dengan produk sering disebut dengan istilah biaya overhead pabrik (factory
overhead costs).
Dalam
hubungannya dengan departemen, tetapi manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu
departeme. Contohnya adalah biaya yang terjadi di Departemen Pembangkit Tenaga
Listrik. Biaya ini dinikmati oleh departemen – departemen lain dalam
perusahaan, baik untuk penerangan, maupun untuk menggerakkan mesin dan ekuipmen
yang mengkonsumsi listrik. Bagi departemen pemakai listrik, biaya listrik yang
diterima dari alokasi biaya Departemen Pembangkit Tenaga Listrik merupakan
biaya tidak langsung departemen.
Biaya
tidak langsung, ialah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak langsung membebani
hasil produksi, misal :
§
pemakaian
listrik
§
biaya
pemeliharaan mesin - mesin
§
biaya
penyusutan mesin dan gedung pabrik
§
gaji teknisi
mesin - mesin
§
biaya
administrasi dan lainnya di pabrik tsb.
3. Metode
Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Dalam
pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya, yaitu biaya produksi dan biaya
nonproduksi. Biaya produksi merupakan biaya – biaya yang dikeluarkan dalam
pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya nonproduksi merupakan
biaya – biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti kegiatan
pemasaran dan kegiatan administrasi dan umum.
Biaya
produksi membentuk harga pokok produksi, yang digunakan untuk menghitung harga
pokok produk jadi dan harga pokok produk yang pada akhir periode akuntans masih
dalam proses. Biaya nonproduksi ditambahkan pada harga pokok produksi untuk
menghitung total harga pokok produk.
Unsur – unsur harga pokok produksi dengan metode Full
Costrip sbb :
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Biaya overhead pabrik tetap xx
Harga pokok produksi xx
Harga pokok produk yang dihitung
dengan pendekatan Full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan
biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya
pemasaran, biaya administrasi dan umum). Lihat gambar yang melukiskan unsur
harga pokok produksi dan harga pokok produk dengan pendekatan full costing.
Contoh Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok
Produk serta Harga Jual.
Contoh-1
Dalam memproduksi 1000 botol sirup antihistaminika
dikeluarkan biaya – biaya sbb :
Biaya
langsung
|
||||
- Bahan Utama
|
Rp.
472.000,00
|
|||
- Bahan
Pembantu
|
Rp.
128.000,000
|
|||
Rp. 600.000,00
|
||||
- Upah Mesin
80 Jam x Rp.
2.000
|
Rp.
160.000,00
|
|||
- Upah
Karyawan
80 Jam x Rp.
1.200
|
Rp. 96.000,00
|
|||
Rp. 256.000,00
|
+
|
|||
Jumlah biaya
langsung
|
Rp. 856.000,00
|
|||
Biaya tidak
langsung
Biaya tidak langsung 20% dari biaya
langsung :
20% x Rp. 856.000,00
|
Rp. 171.200,00
|
+
|
||
Jumlah harga
pokok produksi
|
Rp.
1.102.000,00
per 1000 botol
|
|||
Laba yang
diinginkan 20%
|
Rp. 220.400,00
|
+
|
||
Harga jual
bersih pabrik
|
Rp.
1.322.400,00
per 1000 botol
|
|||
Harga jual
produk per unit / per botol
|
Rp. 1.322,40
|
|||
Contoh – 2 :
Sebuah perusahaan farmasi membuat obat – obatan dalam
suatu proses produksi membutuhkan biaya – biaya :
-
Bahan utama =
Rp. 520.000,00
-
Bahan penolong =
Rp. 342.000,00
- Upah
mesin dan karyawan = Rp. 441.000,00
-
Biaya tidak langsung diperhitungkan 30 % dari biaya langsung
-
Biaya umum satu bulan =
Rp. 1.204.200,00
Proses produksi berlangsung selama 15 hari. Barang yang
dihasilkan dikemas 3 kemasan dengan perbandingan 2 : 3 : 5, yang masing –
masing berjumlah 1.000 kesatuan per unit
Hitunglah harga pokok barang untuk tiap – tiap kemasan.
Jawab :
Biaya langsung
:
Bahan utama
…………………………………………………..Rp. 520.000,00
Bahan penolong
……………………………………………….Rp. 342.000,00
Upah mesin dan
karyawan …………………………………….Rp.
441.000,00 (+)
Jumlah
biaya langsung Rp.
1.303.000,00
Biaya tidak
langsung :
0,5 x
1.0.900,00 ……………………………………………….Rp.
390.900,00 (+)
Jumlah
harga pokok produksi Rp.
1.693.900,00
Biaya umum
untuk 15 hari :
½ x Rp.
1.204.200,00 …………………………………………Rp.
602.100,00 (+)
Jumlah harga
pokok produk
Rp. 2.296.000,00 / 3000 unit kemasan yang berbeda
Barang yang
dihasilkan : 1000 kst kemasan I
1000
kst kemasan II
1000
kst kemasan III
Perbandingan I
: II : III = 2 : 3 : 5
Bila seandainya
seluruh batch dihasilkan hanya untuk jenis kemasan I, akan diperoleh :
Jenis
kemasan I ……………………. = 1.000
kst I
1.000
kst I = 3/2 x 1.000 kst =
1.500 kst I
1.000
kst III = 5/2 x 1.00 kst =
2.500 kst I
Jumlah = 5.000 kst
Maka harga
pokok / kst I = Rp. 2.296.000 = Rp. 429,20
Harga pokok /
kst II = 3/2 x Rp. 459,20 = Rp.
688,80
Harga pokok /
kst III = 5/2 x Rp. 459,20 = Rp.
1.148,00
Soal – soal Tugas
1:
1.
Separtai kopi
dengan bruto 9.645 kg, tara ekstra 1%, tara 157 kg dibeli dengan harga
Rp.600/kg netto,kalau rabat 3% dan potongan tunai 2% berapakah harga beli
bersih ?
2.
Buatlah nota
pembelian dari separtai amylum yang dibeli oleh sebuah pabrik farmasi dengan
harga Rp. 800,00/kg netto. Berat kotornya 8.865 kg. Pembungkus 2%, rabat 5%,
potongan tunai 2%, biaya lelang 1 1/2
%, kurtasi 3%, ongkos – ongkos lain Rp.65.000,00 dan komisi 5%?
3.
Tanggal 5 januari 2004 Apotek Rama
membeli obat- obatan Rp. 1.600.000,- HNA, laba yang diinginkan 25 % dari harga
pokok. Diminta hitunglah harga jual?
4.
Tanggal 10 januari 2004, apotek rama
membeli obat- obatan Rp. 1.500,- HNA PPN 10%, laba yang diinginkan 20 % dari
Harga pokok, cari harga jual?
5.
Tanggal 15 jan 2004 dibeli obat-
obatan Rp.7.500.000,- HET dari PT. Kimia Farma dengan potongan penjualan 25 % .
Diminta hitung harga pokok penjualan?
6.
Tanggal 20 jan 2004 dibeli obat-
obatan Rp.6.000.000,- HET dengan PPN 10% dengan potongan penjualan 30% .
Diminta hitung harga pokok penjualan?
7.
Komisioner dijakarta menerima 1000kg simplisia untuk dijual dengan
harga Rp.3000,-/ kg netto, ekstra tara 1%, tara 2%, rabat 3%,pot.tunai 1%, B.
lelang 1%, komisi 2 % dan ongkos lain- lain Rp.75.000,- kurtasi 2 %. Buatlah
nota penjualan!!
8.
Pada minggu pertama bulan juni,
sebuah pabrik farmasi memproduksi salep mata Tetrasiklin 20% a’ 5 gram sebanyak 10.000 tube. Berdasarkan
data berikut ini, hitunglah harga jual tiap tube salep tersebut:
a.
Harga per-Kg tetrasiklin Kristal
Rp.300.000,-
b.
Bahan pembantu telah dikeluarkan
Rp.2.250.000,-
c.
Upah mesin dan karyawan Rp.245.000,-
d.
Biaya tidak langsung diperhitungkan
sebesar 25 % dari biaya langsung
e.
Biaya umum selama bulan juni Rp.600.000,-
f.
Laba yang diinginkan 10% dari harga
pokok
g.
Biaya penjualan per-tube Rp.525,-
MATERI
: KEWIRAUSAHAan
A.
Pengertian Kewirausahaan.
Dalam rangka
menghadapi era globalisasi perdagangan bebas, kita harus mempersiapkan sumber
daya manusia yang siap kerja yang mampu membuka lapangan kerja. Untuk
memasyarakatkan dan membangkitkan semangat kewiraan di Indonesia, pemerintah
telah mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 tahun 1995 dengan tujuan untuk
menumbuhkan semangat kepeloporan dikalangan generasi baru agar mampu menjadi
wirausaha. Para wirausaha diharapkan menjadi pioner pembangunan untuk
mengurangi pengangguran yang menjadi beban bangsa Indonesia.
Dengan ditunjang
adanya wirausaha yang ulet dan handal akan memantapkan pembangunan di
Indonesia. Jadi para wira usaha merupakan profesi penunjang pembangunan
nasional.
Sebenarnya
untuk menjadi wirausaha bukan hanya mencakup bidang swasta saja, tetapi berlaku
pula bagi mereka yang aktif di bidang usaha milik negara atau patungan. Peranan
wirausaha sangat penting dan menentukan masa depan bangsa dan negara.
Kewirausahaan
adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai kemampuan (abbility)
dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Kewirausahaan pada
hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan
pengertian kreatifitas di sini adalah berfikir sesuatu yang baru sedang
keinovasian adalah bertindak melakukan sesuatu yang baru.
Di bawah ini akan disajikan beberapa definisi
enterpreneurship atau wirausaha antara lain menurut :
1.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenal
produk baru, menentukan era produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan
produk baru, memasarkan serta mengatur permodalan operasinya.
2.
Berdasarkan Lampiran Instruksi Presiden No. 4
tahun 1995
Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya, cara kerja, teknologi dan prouksi baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang
lebih besar.
3.
Menurut Raymond Kao
Kewirausahaan adalah orang yang
menciptakan kemakmuran dan proses peningkatan nilai tambah, melalui inkubasi
gagasan memadukan sumber daya dan membuat gagasan menjadi kenyataan.
4.
Pengertian umum
Wira usaha atau enterpreneur adalah orang - orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan atau peluang bisnis,
mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan
yang tepat guna memastikan kesuksesannya.
Jadi
pengertian wirausaha adalah seorang
inovator yang mempunyai kemampuan menemukan produk, metode, dan tekhnologi baru
serta mampu memadukan dan mengelola segala sumber daya untuk memberikan manfaat
atau nilai tambah secara optimal bagi dirinya, perusahaan, masyarakat, bangsa
dan negaranya.
Ruang lingkup
kewirausahaan
Ruang lingkup
kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum ruang lingkup kewirausahaan
adalah bergerak dalam bidang bisnis yang secara garis besarnya adalah :
1.
Bidang usaha pertanian (agriculture)
meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan dan perkebunan.
2.
Bidang usaha pertambangan (mining) meliputi usaha galian pasir, galian tanah, batu
dan bata.
3.
Bidang usaha fubrikasi
(manufacturing) meliputi usaha
industri, assemblasi dan sintetis.
4.
Bidang usaha konstruksi (constructions) meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan,
pengairan dan jalan raya
5.
Bidang usaha perdagangan (trade) meliputi usaha perdagangan kecil (retailer),
grosir, agen dan eksport - import.
6.
Bidang usaha jasa keuangan (financial service) meliputi usaha perbankan, asuransi dan koperasi.
7.
Bidang usaha jasa perorangan (personal service) meliputi usaha potong rambut, salon, laundry,
catering.
8.
Bidang jasa umum (public service) meliputi usaha pengangkutan, pergudangan, wartel
dan distribusi.
9.
Bidang jasa wisata (tourism) meliputi
jasa biro perjalanan pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta penyediaan
sarana wisata.
Tujuan Kewirausahaan
Tujuan kewirausahaan adalah sebagai
berikut :
1.
Meningkatkan
jumlah wirausaha yang berbobot
2.
Mewujudkan
kemantapan dan kemampuan wiraswasta untuk menghasilkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
3.
Menumbuh
kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang handal dan tangguh
4.
Membudayakan
semangat, sikap, prilaku dan kemampuan wirausaha dikalangan masyarakat yang
mampu, handal dan tangguh
Fungsi Wirausaha
Fungsi
Wirausaha menurut Yuyun Wirasasmita (1982) :
1.
Memperkenal
barang baru atau kualitas barang baru yang belum dikenal konsumen
2.
Melaksanakan
methode produksi baru dari penemuan ilmiah baru.
3.
Membuka suatu
pemasaran baru.
4.
Pembukaan
suatu sumber dasar baru atau setengah jadi atau sumber sumber yang masih harus dikembangkan.
Esensi Kewirausahaan (menurut Zimmer 1996 : 51)
Esensi
dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara - cara baru dan berbeda agar dapat
bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui berbagai cara - cara sebagai
berikut :
1.
Pengembangan
teknologi baru (developing new technology)
2.
Penemuan
Pengetahuan Baru (discovering new knowledge)
3.
Perbaikan
produk dan Jasa yang sudah ada (improvising existing product or service)
4.
Penemuan cara
- cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan
sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of provinding more goods
and service with fewer resources)
Jiwa dan Rahasia Kewirausahaan
Jiwa kewirausahaan
ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif, kreatif, menyukai
perubahan, kemajuan dan tantangan. Sedangkan rahasia kewirausahaan terletak
pada kreatifitas dan keinovasian
Jenis - jenis Wirausaha
1.
Wira usaha bisnis
Adalah mereka yang tekun dalam menggerakkan kebutuhan selera
masyarakat dan dapat menimbulkan kebutuhan baru dengan jalan reklame, selalu
memperhatikan barang - barang yang mempunyai pasaran saat ini dan di masa yang
akan datang mereka selalu memperhatikan grafik penjualan.
2.
Wira usaha sebagai orang vak
Adalah mereka yang mempunyai keahlian dalam bidang
tertentu. Orang ini membaktikan profesinya dalam bidang tekhnik dan
melaksanakan penemuan - penemuan dan perbaikan kualitas barang yang dihasilkan.
Perhatian ditujukan dalam segi tekhnik usaha yang dijalankan dan langganan yang
diperoleh melalui mutu barang, mutu prestasi yang lebih baik.
3.
Wira usaha sebagai orang uang
Adalah orang yang menjalankan kegiatan menyalurkan dan
mengumpulkan dana yang bergerak dalam pasar uang dan pasar modal.
4.
Wira usaha sebagai manager
Adalah mereka yang dapat memajukan usahanya dengan
menggunakan bisnis dan memperhatikan serta memperhitungkan dengan efisien .
5.
Wira usaha sebagai sosial engineer
Adalah
mereka sebagai pengusaha yang berusaha meningkatkan para pekerjanya melalui
karya sosial dan mempertimbangkan moral atau kebenaran. Mereka berusaha
mengalihkan kerugian yang mungkin terjadi sebagai akibat pertukaran personil
terlalu cepat dan sering.
Gaya Manajemen Wirausaha
Ada dua pola
dasar wirausaha yang merupakan gaya manajemen wirausaha :
1. Wira
usaha artisari yakni seseorang
yang memulai usaha/ bisnisnya dengan keahlian teknis sebagai modal utama dan
sedikit pengetahuan bisnis. Dengan karakteristik sebagai berikut :
§ Bersikap kekeluargaan, memimpin usaha disamakan
dengan memimpin keluarga.
§ Enggan mendelegasikan wewenangnya
§ Menggunakan sedikit (satu atau dua) sumber modal
dalam mendirikan usaha
§ Membatasi strategi pemasarannya pada komponen
harga secara tradisional, kualitas dan reputasi perusahaan
§ Usaha penjualannya secara perorangan
§ Orientasi mereka singkat dengan sedikit
perencanaan untuk pertumbuhan atau perubahan di masa yang akan datang.
Contoh wirausaha artisari antara
lain seorang ahli mekanik buka bengkel di garasinya atau seorang ahli
kecantikan buka toko kecantikan dan sebagainya.
2. Wirausaha
opportunities adalah seseorang
yang memulai suatu bisnis dengan keahlian manajemen yang rumit dan pengetahuan
tehnis. Karakteristik wira usaha opportunities adalah :
§ Menghindari sistem paternalistis
§ Mendelegasikan wewenang yang diperlukan bagi
pertumbuhan perusahaan
§ Menggunakan berbagai strategi pemasaran dan
berbagai tipe usaha penjualan
§ Mendapatkan permodalan lebih dari dua sumber
§ Merencanakan pertumbuhan perusahaan di masa yang
akan datang.
Konsep Cara Berpenghasilan
Menurut Robert Kyosaki cara memperoleh penghasilan
seseorang ada yang disebut active income
di mana seseorang kerja keras dengan penghasilan yang terbatas yaitu employe
(pekerja / pegawai) dan self employe atau orang vak atau orang berprofesi
seperti dokter, konsultan san akuntan.
Sedangkan yang lainnya disebut passive income, mereka tergolong bekerja
tidak terlalu berat. Penghasilan datang sendiri dalam jumlah banyak seperti
pemilik perusahaan dan investor / pemilik modal.
Konsep cara berpenghasilan Robert
Kiyosaki disebut The cash flow quadrane yang
digambarkan sebagai berikut :
E
Employe
|
B
Bussiness
|
S
Self Employe
|
I
Investor
|
Active income
|
Passive income
|
Karakteristik Wirausaha ( menurut M Sar Borough dan Thomas W Zimmer 1993 )
1.
Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha
yang dilakukannya.
2.
Preference for moderate risk, yaitu memilih resiko yang paling rendah daripada
resiko tertinggi.
3.
Confidence in their ability to succes, yaitu percaya akan kemampuan dirinya untuk
berhasil
4.
Desire for immediate feed back, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang
segera.
5.
High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6.
Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif dan
berwawasan jauh ke depan.
7.
Skill at organizing, yaitu memiliki ketrampilan dalam
mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
8.
Value of achievement over money, yaitu selalu menilai prestasi dengan uang.
Nilai Hakiki Dari
Kewirausahaan (Dr.Suryana M.Si 2001 : 15)
1.
Self confidence ( percaya diri)
Adalah
sikap dalam keyakinan seseorang dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas -
tugasnya. Kepercayan diri berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif,
kreatifitas, keberanian, ketekunan, semangat dan kerja keras dan kegairahan
dalam berkarya.
2.
Berorientasi pada tugas
Seseorang
yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah seseorang yang selalu
mengutamakan nilai - nilai motif
berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan. Tekad
kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Berinisiatif
adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai dengan tekad yang kuat.
3.
Keberanian mengambil resiko
Salah
satu nilai utama kewirausahaan adalah kemauan dan kemampuan mengambil resiko,
karena selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik.
Keberanian menanggung resiko tergantung kepada daya
tarik setiap alternatif, persediaan untuk rugi dan kemungkinan relatif untuk
sukses atau gagal
Kemampuan untuk mengambil
risiko ditentukan oleh keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan
dan kemampuan untuk menilai risiko
4.
Kepemimpinan
Seseorang yang berhasil mempunyai sifat kepemimpinan
kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dulu dan
lebih menonjol, lebih cepat diterima oleh pasar. Mempunyai kemampuan lebih
cepat menangkap peluang - peluang usaha yang menguntungkan.
5. Berorientasi
ke masa depan
Orang yang berorientasi ke
masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan.
Karena itu ia selalu berkarya dan berkarya, selalu mencari peluang, tidak cepat
puas dengan keberhasilan yang sudah ada.
9.
Keorisinilan, kreatifitas dan keinovasian
Nilai inovatif, kreatif dan fleksibel merupakan unsur -
unsur keorisinilan. Ciri - ciri wirausaha yang inovatif dan kreatif adalah :
§ Tidak pernah puas dengan cara - cara yang
dilakukan saat - saat ini meskipun cara tersebut cukup baik.
§ Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
§ Selalu ingin tampil berbeda atau selalu
memanfaatkan perbedaan.
Teori - Teori Untuk Mencapai Sukses
Di bawah ini akan di sajikan pendapat
tentang cara - cara untuk mencapai sukses, antara lain :
1. Menurut Ken Sudarto, tokoh periklanan,
kiat mencapai sukses adalah :
a. Dream big,
yaitu mimpi besar atau cita tinggi
b. Start small, yaitu memulai usaha tidak harus
dengan modal besar.
c. Act now, bahwa semua angan bisnis dan rencana
bisnis yang ada jangan di tunda pelaksanaan segera direalisasikan.
2. Menurut Eleanov Rosevelt, ibu negara Amerika, untuk meraih masa depan yang
baik beliau mengatakan The future belongs to those who believe in
the beauty of their dream. Yang
berarti masa depan hanya dimiliki oleh
orang yang percaya pada keindahan mimpi - mimpi mereka.
3. Menurut RH Wiyono MSR, mata rantai
sukses digambarkan sebagai berikut :
2
|
Potensi
|
3
|
Tindakan
|
1
|
Keyakinan
|
4
|
Hasil
|
Bahwa dengan keyakinan teguh seseorang akan menggerakkan
semua potensi dan tindakannya, dengan demikian dia akan mencapai hasil yang
maksimal yang akibatnya membuat dia makin yakin lagi.
4. Menurut Paulus Winarto, ada lima ciri keunggulan wirausaha
1.
Berani
mengambil resiko
2.
Menyukai
tantangan
3.
Punya daya
tahan yang tinggi
4.
Punya visi
jauh ke depan
5.
Selalu
berusaha memberi yang terbaik
5. Menurut
Reynold Kasali, ada lima prinsip
penting yang harus dipegang oleh wirausaha untuk meraih sukses yaitu :
a. Jaga reputasi
b. Tumbuh dari bawah
c. Konsentrasi
d. Anti kerumunan / ciptakan perbedaan
e. Modal hanya sebagai pelengkap
6. Menurut pendapat Purdi Chandra (pemilik
Primagama Group), ada tiga kata kunci
keberhasilan, yaitu :
a. BODOL : Berani, Optimis Pakai Duit Orang Lain
b. BOTOL : Berani, Optimis Pakai Tenanga Orang Lain
c. BOBOL : Berani, Optimis Pakai Sistim Bisnis Orang
Lain
6. Pendapat
Ray Sembel PHD, teori mencapai
sukses harus berpegang pada kata WISDOM = kebijaksanaan yang juga kepanjangan
dari :
W = Watak
= kenalilah dan kuasai diri, gali
dan kembangkan terus kelebihan dan keunggulan kita, jangan berfokus pada
kelemahan yang ada. Daya gunakan secara maksimal apa yang kita miliki sampai
sukses dapat diraih.
I = Ingin = tetapkan keinginan dan tujuan kita.
Hal ini penting agar motivasi tetap terjaga. Tujuan ibarat magnit dalam hidup
sebagai arah dalam perjalanan hidup.
S = Strategi = rancang cara - cara untuk mencapai
tujuan
D = Didik = senantiasa belajar dari kehidupan
lebih formal, jadilah manusia pembelajar sebagai alat untuk meningkatkan
kewaspadaan diri, belajar senantiasa berguru agar memudahkan kita untuk
mengatur strategi yang jitu agar dapat meraih sukses.
O = Otak / Otot = Seorang wirausaha harus mampu
kerja cerdas agar dengan pengorbanan tertentu dapat memperoleh keuntungan
maksimal. Bukan hanya kerja keras dengan hasil yang sedikit.
M = Management = mampu mengelola sumber daya
ada dan semua sarana - sarana management
serta mampu membina hubungan dengan masyarakat.
Imbalan dan Tantangan Wirausaha
Imbalan yang diperoleh para wirausaha adalah :
1.
Imbalan berupa laba
Para
wirausaha dapat menentukan sendiri jumlah gaji / pendapatan yang diperolehnya
tanpa harus ada batasan gaji standard untuk pekerjaan yang di standarisasi.
Mereka mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang
yang diinvestasikan, tetapi juga memberi imbalan yang pantas bagi resiko dan
inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Jadi para
wirausaha menikmati laba yang optimal yang tidak sebanding dengan pendapatan
para pegawai atau pekerja profesi.
2. Imbalan berupa kebebasan
Para
wirausaha mempunyai kebebasan untuk menjalankan perusahaan, bebas menentukan
arah dan tujuan perusahaan mengambil rediko sendiri dan berhak memungut imbalan
yang ada.
3. Imbalan berupa kepuasan
menjalani hidup
Para
wirausaha merasa puas mampu melaksanakan bisnisnya sendiri karena mereka
memulai bisnisnya sesuai dengan impian dan angan - angan mereka sehingga mereka sangat menikmati,
mereka gembira dan ceria, dan mereka bangga dengan bisnisnya yag sukses.
Kepuasan yang mereka miliki baik
berupa materi maupun yang non materi yang mampu memberi manfaat dan nilai
tambah bagi dirinya, pegawainya, masyarakat lingkungannya, bahkan bangsa dan
negaranya.
Tantangan yang harus dihadapi oleh wirausaha
adalah :
1.
Tantangan berupa kerja keras
Karena mereka mempunyai pengharapan dan kebutuhan yang tinggi
dibandingkan kebanyakan orang maka mereka harus bekerja keras untuk mewujudkan
impiannya.
2.
Tantangan tekanan emosional
Untuk mencapai apa yang mereka inginkan tidak jarang mereka
menghadapi berbagai rintangan persaingan yang ketat ancaman kebangkrutan yang
harus dihadapi dengan kepala dingin, kesabaran, dengan kewaspadaan. Mereka
harus mampu merubah rintangan, ancaman menjadi peluang yang menguntungkan.
3.
Tantangan resiko
Setiap langkah penerapan suatu strategi
mempunyai suatu resiko yang harus dihadapi perusahaan begitu kompleks maka
meminta tingkat komitmen dan pengorbanan yang tinggi agar dapat memperoleh
imbalan yang diinginkan.
Langkah Menuju Wirausaha
Jalur Menuju Dunia Usaha.
Ada empat jalur menuju dunia usaha yang dapat
dipilih dalah satu dari tiga alternatif yang ada yaitu :
1. Memasuki bisnis keluarga
Bisnis keluarga mempunyai
karakteristik dengan pemilikannya atau keterlibatan lainnya dari dua orang atau
lebih anggota keluarga yang sama dalam kehidupan dan fungsi bisnisnya.
Keuntungan dari bisnis keluarga termasuk perjanjian kuat dari anggota keluarga
sampai pada suksesnya sebuah perusahaan dan fokus pada pelanggan, pelayanan,
kualitas dari tujuan jangka panjang. Pendiri seringkali meninggalkan jejak
mendalampada perusahaan keluarga. Peran suami / istri pendiri sangat penting,
karena kadang kala berfungsi sebagai mediator dalam pertikaian keluarga dan
membantu mempersiapkan anak dalam berkarier di dalam bisnis keluarga. Praktek
manajemen yang baik adalah sama pentingnya dengan hubungan antar keluarga di
dalam memfungsikan bisnis keluarga yang sukses.
2. Membuka bisnis baru
Ada beberapa
alasan untuk memulai sebuah bisnis baru, adalah sebagai berikut :
1.
Menampilkan
penemuan terbaru atau barang / jasa terbaru yang dikembangkan
2.
Mengambil
keuntungan dari lokasi, peralatan, produk atau layanan, pekerjaan, pemasok dan
bankir yang ideal
3.
Menghindari
pendahuluan yang tidak diinginkan, kebijaksanaan proses dan ikatan sah dari
perusahaan yang sudah ada yang tidak diinginkan.
Jenis - jenis
ide untuk memulai suatu usaha :
§
Ide berupa
pasar baru
§
Ide penemuan
teknologi baru
§
Ide penemuan
manfaat baru
3. Membeli bisnis yang sudah ada :
Ada
beberapa alasan untuk membeli bisnis yang sudah ada yaitu :
§
Untuk
mengurangi beberapa ketidak tentuan dan ketidak tahuan yang harus dihadapi
dalam memulai sebuah bisnis dari latar belakang tersebut.
§
Untuk
memperoleh sebuah bisnis dengan operasi yang sedang berjalan dalam
mengembangkan hubungan dengan pelanggan dan pemasok.
§
Untuk
mendapatkan bisnis yang telah dikembangkan dengan harga di bawah biaya untuk
memulai sebuah bisnis baru.
Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
kegagalan dalam wirausaha, antara lain :
1. Tidak kompeten dalam managerial
2. Kurang pengalaman dalam bidang usaha yang dijalani
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi kurang memadai
6. Kurangnya pengawasan peralatan
7. Sikap yang kurang sungguh - sungguh dalam berusaha
8. Tidak siap dengan perubahan - perubahan yang ada.
Cara Menghindari Kegagalan Wirausaha
Terdapat beberapa cara yang dapat
diterapkan agar terhindar dari kegagalan dalam berwira usaha. Cara tersebut
antara lain :
1. Mengenal bisnis anda secara mendalam
2. Mengembangkan rencana bisnis secara matang
3. Mengelola sumber daya keuangan secara baik
4. Kemampuan memahami lapangan keuangan
5. Mengelola manusia secara efektif
6. memelihara semangat dan tekad yang kuat untuk
mencapai tujuan usaha
7. Tetap menjaga loyalitas dan tanggung jawab
terhadap kelanjutan usaha.
Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha
Menurut Dan Ifeinhoft & Jhon F.
Burgess, beberapa karakteristik yang diperlukan untuk mencapai The Building Up Of Enterpreneurial Success adalah sebagai berikut :
1. Take responsibility for succes
2. Develop relationship with customer, employers,
supplier and others.
3. Work hard witha sense of urgency
4. Plan, organize, follow through
5. Be willing to risk time and money
6. Have a bussines gool or vision
Untuk
membangun wirausaha yang sukses :
§ Memiliki tujuan atau visi perusahaan
§ Bersedia mengambil terhadap resiko waktu dan uang
§ Buat rencana bisnis dan organisasi dan tuntaskan
§ Kerja keras dengan perasaan yang sangat mendesak
§ Menjalin dengan langganan pekerja daripada pekerja
dan para pemasok dan pihak lain.
§ Bertanggung jawab terhadap gagal atau suksesnya
perusahaan.
Soal Tugas 2!
1. Jelaskan pengertian umum dari
kewirausahaan dan wirausaha?
2. Sebutkan tujuan, fungsi serta
esensi kewirausahaan secara singkat?
3. Jelaskan konsep cara
berpenghasilan menurut Robert Kyosaki dan berikan contoh tiap kelompok/kuadran?
4. Sebutkan imbalan dan tantangan
wirausahawan dan beri contoh kegiatan masing- masing?
5. Sebutkan langkah- langkah menuju
keberhasilan wirausaha?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar