Selasa, 27 November 2012

Pasta ~ Oculenta ~ Extracta


Pasta
Pasta adalah sediaan berupa massa lembek yang dimaksudkan untuk pemakaian luar, biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin atau parafin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserolmusilago ataui sabun. Digunakan sebagai antiseptik, atau pelindung kulit.
cara pemakaian dengan mengoleskan lebih dahulu pada kain kasa.
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup baik, wadah tertutup rapat atau dalam tube.

Salep mata
Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakan dasar salep yang cocok.
Pembuatan. Bahan obat ditambahkan sebagai larutan steril atau sebagai serbuk steril termikronisasi pada dasar salep steril, hasil akhir dimasukkan secara aseptik dalam tube steril.
Bahan obat dan dasar salep disterilkan dengan cara yang cocok.
Tube disterilkan dalam otoklaf pada suhu antara 115º dan 116º , selama tidak kurang dari 30 menit.
Homogenitas. Tidak boleh mengandung bagian kasar yang dapat teraba.
Sterilitas. Memenuhi syarat uji sterilitas yang tertera pada uji keamanan hayati.
Penyimpanan. Dalam tube steril, di tempat yang sejuk.
Penandaan. Pada etiket harus juga tertera “salep mata”.



Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung. Ektrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.
Cairan penyari. Sebagai cairan penyari digunakan air, eter atau campuran etanol dan air.
Pembuatan
Penyarian. Penyarian simplisia dengan air dilakukan dengan cara maserasi, perkolasi atau penyeduhan dengan air air mendidih. Penyarian dengan campuran etanol dan air dilakukan dengan cara meserasi atau perkolasi. Penyarian dengan eter dilakukan dengan cara perkolasi
Maserasi. Lakukan cara maserasi dengan cara yang tertera pada Tinctura; suling atau uapkan maserat pada tekanan rendah pada suhu tidak lebih dari  hingga konsisten yang dikehendaki.
Perkolasi. Lakukan perkolasi yang tertera pada
Tinctura. Setelah perkolator ditutup dan dibiarkan selama 24 jam, biarkan cairan menetes, tuangi massa dengan cairan penyari hingga jika 500mg perkolat yang keluar terakhir diuapkan, tidak meninggalkan sisa. Perkolat disuling atau diuapkan dengan tekanan rendah pada suhu tidak lebih dari  hingga konsistensi yang dikehendaki. Pada pembuatan ekstrak cair, 0,8 bagian perkolat pertama dipisahkan, perkolat selanjutkan diuapkan hingga 0,2 bagian, campur dengan perkolat pertama. Pembuatan ekstrak cair dengan penyaring etanol, dapat juga dilakukan dengan cara reperkolasi tanpa penggunaan panas.
Ekstrak yang diperoleh dengan penyari air. Hangatkanlah segera pada suhu ± , enapkan, serkai. Uapkan serkaian pada tekanan rendah pada suhu tidaki lebih dari  hingga bobot sama dengan bobot simplisia yang digunaka. Enapkan di tempat sejuk selama 24 jam, serkai, uapkan pada tekanan rendah pada suhu tidak lebih dari  hingga konsisten yang dikehendaki.
Ekstrak cair dengan penyaring etanol. Hasil akhir harus dibiarkan di tempat sejuk selama satu bulan, kemudian disaring sambil mencegah penguapan.
Logam berat. Abu 5,0 gram ekstrak cair, 1,2 gram ekstrak ekntal atau 1,0 gram ekstrak kering tidak boleh menunjukan reaksi logam.
Sisa pengeringan. Pengeringan dilakukan dengan meratakan ekstrak dalam lapisan tipis.
Penyimpanan. Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

Sumber :
Farmakope Indonesia


1 komentar: