Selasa, 27 November 2012

Pengayakan Pulvissss


Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Pengayakan sangat penting dalam proses pembuatan sediaan farmasi seperti pulvis dan pulveres untuk mendapatkan derajat halus serbuk yang diinginkan dengan menggunakan no ayakan yang sesuai.
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.
Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :
· Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize).
· Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize).
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan lebih lazim dalam keadaan kering.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:
· Jenis ayakan
 Cara pengayakan
Kecepatan pengayakan
Ukuran ayakan
 Waktu pengayakan
 Sifat bahan yang akan diayak
- umumnya sebuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
- Jika serbuk mengadung lemak, harus diayak dengan pengayak no  44
Pengayakan untuk pengujian adalah anyaman kawat, bukan tenunan. Kecuali untuk ukuran nomor 230, nomor 270, nomor 325 dan nomor 400, ayakan terbuat dari kuningan, perunggu, baja tahan karat atau kawat lain yang sesuai, dan tidak dilapisi atau disepuh.
Tabel. Lubang pengayakan baku
Nomor nominalUkuran lubang pengayak
29,5 mm
3,55,6 mm
44,75 mm
82,36 mm
102,00 mm
141,40 mm
161,18 mm
181,00 mm
20850 µm
25710 µm
30600 µm
35500 µm
40425 µm
45355 µm
50300 µm
60250 µm
70212 µm
80180 µm
100150 µm
120125 µm
20075 µm
23063 µm
27053 µm
32545 µm
40038 µm
Derajat kehalusan serbuk dinyatakan dengan nomor pengayak yang digunakan. Jika
derajat kehalusan suatu serbuk dinyatakan dengan 1 nomor, artinya adalah semua serbuk dapat melewati pengayakan dengan nomor tersebut. Jika derajat kehalusan suatu serbuk tersebut dinyatakan dengan 2 nomor maka artinya yaitu semua serbuk dapat melalui pengayakan dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% serbuk tersebut melewati pengayakan dengan nomor tertinggi. Contoh : serbuk 40/60, artinya serbuk dapat melalui pengayak no 40 seluruhnya dan tidak lebih dari 40 % melalui pengayak nomor 60.
Klasifikasi serbukSimplisia nabati dan simplisia hewaniBahan kimia
Nomor nominal serbukBatas derajat halusNomor nominal serbukBatas derajat halus
%Nomor pengayak%Nomor pengayak
Sangat kasar82060
Kasar104060206040
Setengah kasar404080406060
Halus60401008060120
Sangat halus8010080120100120
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos ukuran ayakan adalah :
1. Ukuran bahan ayakan
Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material yang lolos.
2. Ukuran relatif partikel
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur.
3. Pantulan dari material
Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur.
4.  Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit akan menyumbat screen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar