Senin, 10 Desember 2012

Emulsiii I



A.           Pengertian Emulsi
Menurut FI Edisi IV, emulsi adalah sistem dua fase  yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi  dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang ketiga yang disebut dengan emulgator (emulsifying agent)
Emulsi berasal dari kata emulgeo yang artinya menyerupai milk, warna emulsi adalah putih. Pada abad XVII hanya dikenal emulsi dari biji-bijian yang mengandung lemak, protein dan air. Emulsi semacam ini disebut emulsi vera atau emulsi alam, sebagai emulgator dipakai protein yang terdapat dalam biji tersebut.
Pada pertengahan abad ke XVIII, ahli farmasi Perancis memperkenalkan pembuatan emulsi dari oleum olivarum, oleum anisi dan eugenol oil dengan menggunakan penambahan gom arab, tragacanth, kuning telur. Emulsi yang terbentuk karena penambahan emulgator dari luar disebut emulsi spuria atau emulsi buatan.

B.            Komponen Emulsi
Komponen dari emulsi dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu :
1.        Komponen dasar
       Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi. Terdiri atas :
§  Fase dispers /  fase internal /  fase diskontinue
Yaitu zat cair yang terbagi- bagi menjadi butiran kecil ke dalam zat cair lain.

§  Fase  kontinue / fase external / fase luar
Yaitu zat  cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut.

§  Emulgator.
Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.

2.        Komponen tambahan
          Bahan tambahan yang sering ditambahkan pada   emulsi  untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya corrigen saporis, odoris, colouris, preservative (pengawet), anti oksidan.
          Preservative yang digunakan  antara lain metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat, fenol, kresol dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetas dan lain – lain.
          Antioksidan yang digunakan antara lain asam askorbat, L.tocopherol,  asam sitrat, propil gallat , asam gallat.
                       
C.      Tipe Emulsi
Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun external, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :
 1.   Emulsi tipe  O/W ( oil in water) atau M/A ( minyak dalam air).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedalam air. Minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase external.

2.    Emulsi tipe W/O ( water in oil ) atau A/M ( air dalam minyak)
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase external.

D.      Tujuan pemakaian emulsi
Emulsi dibuat untuk diperoleh suatu preparat yang stabil  dan rata dari campuran  dua cairan yang saling tidak bisa bercampur.

Tujuan pemakaian emulsi adalah :
1.        Dipergunakan sebagai obat dalam / per oral. Umumnya emulsi tipe o/w

2.    Dipergunakan sebagai obat luar.
Bisa tipe o/w maupun w/o tergantung banyak faktor misalnya sifat zatnya atau jenis efek terapi yang dikehendaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar