Zat berkhasiat bentuk padat yang larut dalam air
§ Protargol (argentum proteinatum)
(a)
|
Larut dalam air dengan jalan menaburkan diatas air kemudian didiamkan selama 15 menit ditempat gelap.
|
(b)
|
Bila dalam resep terdapat gliserol, maka Protargol digerus dengan gliserin baru ditambah air, dan tidak perlu ditunggu 15 menit (gliserol mempercepat daya larut protargol dalam air).
|
§ Colargol (argentum colloidale)
Sama dengan Protargol dan air yang dipakai 1/3 kalinya.
§ Argenti Nitras
Jika dilarutkan dalam air akan meninggalkan bekas hitam pada kulit karena terbentuk Ag2O, karena itu pada pembuatan AgNO3 tidak dilarutkan dalam air walaupun ia larut. Kecuali pada resep obat wasir.
§ Phenol
Sebenarnya phenol mudah larut dalam air, tetapi dalam salep tidak dilarutkan karena bekerja nya merangsang, juga tidak dapat diganti dengan phenol liquefactum (campuran fenol dan air 77-81,5%). Jadi dikerjakan seperti pada kamper dalam salep.
§ Bahan obat yang dalam salep tidak boleh dilarutkan ialah Argenti Nitras, Phenol, Pyrogalol, Chrysarobin, Zinci Sulfas, Antibiotika, Oleum Iecoris Aselli, Hydrargyri Bichloridum dan Stibii et kalii Tartras
Contoh – contoh resep :
R/
|
Kalii iodii
Lanolin
Ungt. Simplex ad
m.d.s.u.e.
|
3
16
30
|
Penyelesaian : KI dilarutkan dengan air dari lanolin.
|
R/
|
Procain HCl
Aq. rosae
Adeps lanae
ZnO
Vaselin ad
m.d.s.u.e.
|
0,1
1
3
3
30
|
Penyelesaian :
- Procain HCl dilarutkan dengan aqua rosae
- ZnO di ayak dulu
|
(3) Zat berkhasiat bentuk padat tak larut
Umumnya dibuat halus dengan mengayak atau menjadikannya serbuk halus terlebih dahulu.
§ Belerang, tidak boleh diayak
§ Acidum Boricum, diambil yang pulveratum
§ Zinci Oxydum, harus diayak terlebih dahulu dengan pengayak No. 100
(4) Zat berkhasiat berupa cairan
(a) Air
§ Terjadi reaksi, misalnya aqua calcis dengan minyak lemak akan terjadi penyabunan. Untuk itu cara pengerjaannya adalah :
1. Diteteskan sedikit-sedikit
2. Dikocok dalam botol bersana minyak lemak, baru dicampur dengan bahan lainnya.
Contoh resep R/ Zinc. Oxyd.
Oleum Sesami
Aqua Calcis aa 10
Disini akan terjadi penyabunan Aqua Calcis dengan oleum sesami.
§ Tidak terjadi reaksi
(i) Jumlah sedikit, diteteskan terakhir sedikit demi sedikit sampai terserap oleh dasar salep.
(ii) Jumlah banyak, diuapkan atau diambil bahan berkhasiatnya dan berat airnya diganti dengan dasar salep.
(b) Alkohol
§ Jumlah sedikit, diteteskan terakhir sedikit demi sedikit sampai terserap oleh dasar salep.
§ Jumlah banyak :
(i) Tahan panas, misalnya Tinct. Ratanhiae dipanaskan diatas tangas air sampai sekental sirup atau 1/3 bagian, kehilangan beratnya diganti dengan dasar salep.
(ii) Tidak tahan panas;
§ Diketahui perbandingannya maka diambil bagian-baguannya saja, contohnya tinctura Iodii.
§ Tidak diketahui perbandingannya, diteteskan terakhir sedikit demi sedikit.
Perlu diperhatikan bahwa kehilangan berat pelarutnya hendaknya diganti dengan dasar salep. Bila dasar salep lebih dari satu macam, maka harus diperhitungkan menurut perbandingan dasar salep tersebut.
Contoh:
R/
|
Tinct. Ratanhiae
Vaselin
Adeps Lanae
m.f.ungt.
|
6
20
10
|
Setelah Tinct. Ratanhiae dipanaskan beratnya menjadi 2 g, jadi kehilangan berat sebanyak 4 g diganti dengan dasar salep yaitu vaselin dan adeps lanae yang jumlahnya sesuai dengan perbandingan vaselin dan adeps dalam resep.
| |
Vaselin
|
= 20 + 20/30 x 4 = 22,667
| |||
Adeps Lanae
|
= 10 + 10/30 x 4 = 11,333
| |||
(c) Cairan kental
Umumnya dimasukkan sedikit demi sedikit, contoh; Glycerin, Pix Lithantracis, Pix Liquida, Oleum Cadini, Balsamum Peruvianum, Ichtyol, Kreosot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar