Selasa, 11 Desember 2012

Sediaan Galenik Bag. 5


E.      Tingtur (Tinctura)
Adalah  sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi simplisia nabati atau hewani atau dengan cara melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang tertera pada masing – masing monografi. Kecuali dinyatakan lain, tingtur dibuat menggunakan 20% zat berkhasiat dan 10 % untuk zat berkhasiat keras.

Cara Pembuatan

1. Maserasi , kecuali dinyatakan lain, lakukan sebagai berikut :
·      Masukkan 20 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok ke dalam sebuah bejana, tuangi dengan 75 bagian cairan penyari, tutup, biarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering di aduk, serkai, peras, cuci ampas dengan cairan penyari secukupnya hingga diperoleh 100 bagian.

·      Pindahkan ke dalam bejana tertutup, biarkan ditempat sejuk terlindung dari cahaya, selama 2 hari, enap, tuangkan atau saring.

2. Perkolasi,  kecuali dinyatakan lain lakukan sebagai berikut :
·      Basahi 10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan derajat halus yang cocok dengan 2,5 – 5 bagian cairan penyari, masukkan ke dalam bejana tertutup sekurang-kurangnya 3 jam. Pindahkan masa sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambil tiap kali di tekan hati-hati, tuangi dengan cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes dan di atas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari, tutup perkolator, biarkan selama 24 jam.
·      Biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 ml per menit, tambahkan berulang-ulang cairan penyari secukupnya sehingga selalu terdapat selapis cairan penyari di atas simplisia hingga diperoleh 80 bagian perkolat.
·      Peras masa, campurkan cairan perasan ke dalam perkolat, tambahkan cairan penyari secukupnya hingga diproleh 100 bagian. Pindahkan ke dalam bejana, tutup, biarkan selama 2 hari ditempat sejuk terlindung dari cahaya. Enap, tuang atau saring.

Jika dalam monografi tertera penetapan kadar, setelah diperoleh 80 bagian perkolat, tetapkan kadarnya. Atur kadar hingga memenuhi syarat, jika perlu encerkan dengan cairan penyari secukupnya.

Penyimpanan
          Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk.

Sediaan tingtur harus jernih, untuk bahan dasar yang mengandung harsa digunakan cairan penyari etanol 90% dan pada umumnya cairan penyari adalah etanol 70%.
Tingtur yang mengandung harsa / damar adalah Mira Tinctura, Asaefoetida Tinctura, Capsici Tinctura, Tingtur Menyan.

Pembagian Tinctur
1.        Menurut Cara Pembuatan
A.       Tingtur Asli
Adalah tingtur yang dibuat secara maserasi atau perkolasi.



Contoh :
Tingtur yang dibuat secara maserasi
1.
Opii Tinctura
FI III
2.
Valerianae Tinctura
FI III
3.
Capsici Tinctura
FI II
4.
Myrrhae Tinctura
FI II
5.
Opii Aromatica Tinctura
FI III
6.
Polygalae Tinctura
Ext. FI 1974
7.
Dan lain-lain



Tingtur yang dibuat secara perkolasi, contoh :
1.
Belladonae Tinctura
FI III
2.
Cinnamomi Tinctura
FI III
3.
Digitalis Tinctura
FI III
4.
Lobeliae Tinctura
FI II
5.
Strychnini Tinctura
FI II
6.
Ipecacuanhae Tinctura
Ext. FI 1974
7.
Dan lain-lain



B.       Tingtur Tidak Asli (Palsu)
Adalah tingtur yang dibuat dengan jalan melarutkan bahan dasar atau bahan kimia dalam cairan pelarut tertentu.
Contoh :
1.
Iodii Tinctura
FI III
2.
Secalis Cornuti Tinctura
FI III


2.        Menurut Kekerasan (perbandingan bahan dasar dengan cairan penyari)
A.       Tingtur Keras
Adalah tingtur yang dibuat menggunakan 10 % simplisia yang berkhasiat keras. Contoh :
1.
Belladonae Tinctura
FI III
2.
Digitalis Tinctura
FI III
3.
Opii Tinctura
FI III
4.
Lobeliae Tinctura
FI II
5.
Stramonii Tinctura
FI II
6.
Strychnin Tinctura
FI II
7.
Ipecacuanhae Tinctura
Ext. FI 1974


B.       Tingtur Lemah
Adalah tingtur yang dibuat menggunakan 20 % simplisia yang tidak berkhasiat keras. Contoh :
1.
Cinnamomi Tinctura
FI III
2.
Valerianae Tinctura
FI III
3.
Polygalae Tinctura
Ext. FI 1974
4.
Myrrhae Tinctura
FI II


3.        Berdasarkan Cairan Penariknya
a.     Tingtura Aetherea, jika cairan penariknya adalah aether atau campuran aether dengan aethanol. Contoh : Tingtura Valerianae Aetherea.

b.    Tingtura Vinosa, jika cairan yang dipakai adalah campuran anggur dengan aethanol. Contoh : Tinctura Rhei Vinosa (Vinum Rhei).

c.     Tinctura Acida, jika ke dalam aethanol yang dipakai sebagai cairan penarik ditambahkan suatu asam sulfat. Contoh : pada pembuatan Tinctura Acida Aromatica.

d.    Tinctura Aquosa, jika sebagai cairan penarik dipakai air, contoh : Tinctura Rhei Aquosa.

e.     Tinctura Composita, adalah tingtur yang didapatkan dari jika penarikan dilakukan dengan cairan penarik selain aethanol hal ini harus dinyatakan pada nama tingtur tersebut, misalnya campuran simplisia, contoh : Tinctura Chinae Composita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar