Selasa, 11 Desember 2012

Sediaan Galenik Bag. 4


3.   Perkolasi

Perkolasi ialah suatu cara penarikan, memakai alat yang disebut perkolator, yang simplisianya terendam dalam cairan penyari dimana zat-zatnya terlarut dan larutan tersebut akan menetes secara beraturan keluar sampai memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan.

Cara-cara perkolasi :
1.    perkolasi biasa
2.    perkolasi bertingkat, reperkolasi, fractional percolation
3.    perkolasi dengan tekanan, pressure percolation
  1. perkolasi persambungan, continous extraction, memakai    alat soxhlet.

Hal-hal yang harus mendapat perhatian pada perkolasi ialah :
1.    mempersiapkan simplisianya :   derajat halusnya.
2.    melembabkan dengan cara penyari :   maserasi I
3.    jenis perkolator yang dipergunakan dan memper-siapkannya
4.    cara memasukkannya ke dalam perkolator dan lamanya di maserer dalam perkolator :   maserasi II
5.    pengaturan penetapan cairan keluar dalam jangka waktu yang ditetapkan.

A. Perkolasi Biasa
Simplisia yang telah ditentukan derajat halusnya direndam dengan cairan penyari, masukkan kedalam perkolator dan diperkolasi sampai didapat perkolat tertentu. Untuk pembuatan tingtur disari sampai diperoleh bagian tertentu, untuk ekstrak cair disari sampai tersari sempurna. Perkolasi umumnya digunakan untuk pengambilan sari zat-zat yang berkhasiat keras.
Gambar Perkolator :

perkolator

perkolasi biasa

perkolasi kontinyu

B. Perkolasi Bertingkat / Reperkolasi

Reperkolasi adalah suatu cara perkolasi biasa, tetapi dipakai beberapa perkolator. Dengan sendirinya simplisia di bagi-bagi dalam beberapa porsi dan ditarik tersendiri dalam tiap perkolator. Biasanya simplisia dibagi dalam tiga bagian dalam tiga perkolator, perkolat-perkolat dari tiap perkolator diambil dalam jumlah yang sudah ditetapkan dan nantinya  dipergunakan sebagai cairan penyari untuk perkolasi berikutnya pada perkolator yang kedua dan ketiga.

Cara Kerjanya :
§  Isi perkolator pertama–tama  dilembabkan, dan ditarik seperti cara memperkoler biasa, tetapi perkolatnya ditentukan dalam beberapa bagian dan jumlah volume tertentu, misalnya : 200 cc, 300 cc, 300 cc, 300 cc, 300 cc, 300 cc bagian yang pertama perkolat A (200 cc) adalah sebagian sediaan yang diminta dan perkolat selanjutnya disebut susulan pertama.
§  Perkolator kedua dilembabkan simplisianya dengan perkolat A (susulan pertama), akan diperoleh perkolat-perkolat dalam jumlah-jumlah dan volume tertentu, dengan catatan perkolat ini nantinya terdapat 300 cc, 200 cc, 200 cc, 200 cc, 200 cc, 200 cc, bagian pertama perkolat (300 cc) adalah sebagian dari sediaan.
§  Perkolator ketiga diolah seperti kedua, dengan perkolator B bagian kedua 200 cc dan seterusnya sampai terdapat nantinya sebanyak 500 cc, terlihat disini bahwa perkolat A bagian pertama, lebih kecil volumenya dari perkolat B bagian pertama, tetapi sebaliknya perkolat A bagian-bagian berikutnya lebih besar volumenya dari perkolat-perkolat B. Hasilnya ialah:
- perkolat A pertama   200 cc
- perkolat B pertama    300 cc     jumlah 1000 cc
- perkolat C pertama    500 cc

Keuntungan pertama pada reperkolasi ialah preparat yang terdapat dalam bentuk pekat  dan berarti penghematan menstrum. Tetapi reperkolasi ini tidak dapat dipergunakan untuk ekstraksi sampai habis. Secara resmi reperkolasi dipergunakan hanya untuk pembuatan ekstrak-ekstrak cair yang simplisianya mengandung zat berkhasiat yang tidak tahan atau rusak oleh pemanasan.

C. Perkolasi Dengan Tekanan
Digunakan jika simplisia mempunyai derajat halus yang sangat kecil sehingga cara perkolasi biasa tidak dapat dilakukan. Untuk itu perlu ditambah alat penghisap supaya perkolat dapat turun ke bawah.Alat tersebut dinamakan diacolator.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar