B. Derajat Halus Serbuk dan Pengayak
Derajat halus serbuk dan pengayak dalam farmakope dinyatakan dalam uraian yang dikaitkan dengan nomor pengayak yang ditetapkan untuk pengayak baku, seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.
Tabel : Klasifikasi serbuk berdasarkan derajat halus (menurut FI. IV)
Klasifikasi Serbuk
|
Simplisia Nabati & Hewani
|
Bahan Kimia
| ||||
Nomor Serbuk1)
|
Batas Derajat Halus2)
|
Nomor Serbuk1)
|
Batas Derajat Halus2)
| |||
%
|
No. Pengayak
|
%
|
No. Pengayak
| |||
Sangat kasar
|
8
|
20
|
60
| |||
Kasar
|
20
|
40
|
60
|
20
|
60
|
40
|
Setengah kasar
|
40
|
40
|
80
|
40
|
60
|
60
|
Halus
|
60
|
40
|
100
|
80
|
60
|
120
|
Sangat halus
|
80
|
100
|
80
|
120
|
100
|
120
|
Keterangan.
1) Semua partikel serbuk melalui pengayak dengan nomor nominal tertentu.
2) Batas persentase yang melewati pengayak dengan ukuran yang telah ditentukan.
Sebagai pertimbangan praktis, pengayak terutama dimaksudkan untuk pengukuran derajad halus serbuk untuk sebagian besar keperluan farmasi (walaupun penggunaannya tidak meluas untuk pengukuran rentang ukuran partikel) yang bertujuan meningkatkan penyerapan obat dalam saluran cerna. Untuk pengukuran partikel dengan ukuran nominal kurang dari 100 lm, alat lain selain pengayak mungkin lebih berguna.
Efisiensi dan kecepatan pemisahan partikel oleh pengayak beragam, berbanding terbalik dengan jumlah partikel termuat. Efektivitas pemisahan menurun cepat jika kedalaman muatan melebihi lapisan dari 6 partikel sampai 8 partikel.
Pengayak untuk pengujian secara farmakope adalah anyaman kawat, bukan tenunan. Kecuali untuk ukuran nomor 230, 270, 325 dan 400 anyaman terbuat dari kuningan, perunggu, baja tahan karat atau kawat lain yang sesuai dan tidak dilapisi atau disepuh.
Dalam penetapan derajad halus serbuk simplisia nabati dan simplisia hewani, tidak ada bagian dari obat yang dibuang selama penggilingan atau pengayakan, kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi.
Tabel dibawah ini memberikan ukuran rata-rata lubang pengayak baku anyaman kawat (FI. IV)
Penandaan pengayak
|
Penandaan pengayak
| |||
Nomor Nominal
|
Ukuran Lubang Pengayak
|
Nomor Nominal
|
Ukuran Lubang Pengayak
| |
2
|
9,5 mm
|
45
|
355 mm
| |
3,5
|
5,6 mm
|
50
|
300 mm
| |
4
|
4,75 mm
|
60
|
250 mm
| |
8
|
2,36 mm
|
70
|
212 mm
| |
10
|
2,00 mm
|
80
|
180 mm
| |
14
|
1,40 mm
|
100
|
150 mm
| |
16
|
1,18 mm
|
120
|
125 mm
| |
18
|
1,00 mm
|
200
|
75 mm
| |
20
|
850 mm
|
230
|
63 mm
| |
25
|
710 mm
|
270
|
53 mm
| |
30
|
600 mm
|
325
|
45 mm
| |
35
|
500 mm
|
400
|
38 mm
| |
40
|
425 mm
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar