2. VACCINUM CHOLERAE = Vaksin Kolera
Cara memperoleh
|
:
|
Vaksin kolera adalah suspensi steril biakan pilihan Vibrio Cholerae
yang cocok, mengandung tidak kurang dari 8.000 juta kuman tiap dosis tunggal,
1 dosis tunggal tidak lebih dari 1 ml.
|
Pemerian
|
:
|
Toksisitas abnormal, sterilitas, penyimpanan, penandaan memenuhi syarat
yang tertera pada vaccina
|
Identifikasi
|
:
|
Dilakukan secara aglutinasi menggunakan immunoserum khas.
Penetapan potensi, penetapan dilakukan dengan membandingkan dosis sediaan
uji terhadap dosis sediaan baku, masing-masing dapat memberikan perlindungan
yang sama pada mencit terhadap biakan pilihan Vibrio cholerae yang
cocok.
|
3. VACCINUM DIPHTHERIAE ADSORBATUM
= Vaksin Difteri Jerap
Cara memperoleh
|
:
|
Vaksin Difteri jerap adalah toksida formol difteri terjerap pada zat
jerap, umumnya alumunium hidroksida atau alumunium fosfat dengan kemurnian
tidak kurang dari 1500 lf per mg protein N
|
Pemerian
|
:
|
Sterilitas, penyimpanan memenuhi syarat yang tertera pada vaccina.
|
Identifikasi
|
:
|
Mempunyai aktifitas khas membentuk antitoksin yang dapat menetralkan toksin
Corynebacterium diphtheriae.
|
.
4. VACCINUM
DIPHTHERIAE PERTUSSIS ET TETANI ADSORBATUM = Vaksin
Difteri Pertusis Tetanus Jerap
=
Vaksin DPT Jerap
Cara memperoleh
|
:
|
Vaksin Difteri Pertusisi Tetanus jerap adalah campuran toksoida formol
tetanus suspensi kuman mati Bardeella pertusis terjerap pada zat jerap
umumnya alumunium hidroksida atau alumunium fosfat, dengan kemurnian tidak
kurang dari 1000 lf per ml protein N.
|
Pemerian
|
:
|
Sterilitas, Penyimpanan memenuhi syarat yang tertera pada vaccina.
|
Identifikasi
|
:
|
Memenuhi aktifitas khas membentuk antitoksin yang dapat menetralkan
toksin Corynetacterium diphteriae dan toksin Clostridium tetani
serta membentuk zat anti terhadap Bordetella pertusis.
|
Ketentuan
|
:
|
Vaccinum Diphtheriae Et Pertusis EFI, vaksin Difteri dan pertusis EFI.
Vaksin Difteri dan pertusis adalah campuran Difteri dan Vaksin Pertusis
|
5.VACCINUM DIPHTHERIAE
ET TETANI ADSORBATUM
= Vaksin Difteri Tetanus Jerap
Cara memperoleh
|
:
|
Vaksin Difteri Tetanus jerap mengandung toksoida formol tetanus terjerap
pada zat jerap umumnya alumunium hidroksida akan alumunium fosfat.
|
Pemerian
|
:
|
Sterilitas, penyimpanan, memenuhi syarat yang tertera pada vaksin.
|
Identifikasi
|
:
|
Mempunyai aktifitas khas membentuk antitoksin yang dapat menetralkan toksin
Corynebacterium diphtheriae dan toksin Clostridium tetani.
|
6. VACCINUM PERTUSIS = Vaksin Pertusis
Cara memperoleh
|
:
|
Vaksin pertusis adalah suspensi Boedetella pertusis mati dalam larutan
natrium klorida P. Mengandung bakterisida yang cocok dalam kadar yang tidak
berpengaruh terhadap daya pengebal vaksin. Potensi tidak kurang dari 4 UI
tiap dosis tunggal, 1 dosis tunggal tidak lebih dari 1 ml.
|
Pemerian
|
:
|
Toksisitas abnormal; Sterilitas; Penyimpanan memenuhi syarat yang tertera
pada vaccina.
|
Identifikasi
|
:
|
Dilakukan secara aglutinasi menggunakan antiserum khas.
|
7. VACCINUM POLIOMYELITIDIS INACTIVACUM
= Vaksin Polio Inaktif
Cara memperoleh
|
:
|
Vaksin polio inakif adalah suspensi biakan virus tipe 1,2 dan 3 atau
campuran dari padanya yang telah mati, mengandung tidak kurang dari 3 x 106 TC LD50
tipe 1 dan 3, dan tidak kurang dari 1 x 106 TC LD50
tipe 2 per ml.
|
Pemerian
|
:
|
Tidak berwarna atau kemerah-merahan.
|
Identifikasi
|
:
|
Jika disuntikkan pada hewan akan merangsang pembentukan zat penawar
terhadap virus tipe 1,2 dan 3.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar